Monday, October 17, 2016

Tiba-tiba Kuping Berdengung !!! Kenali Penyebab dan Cara Mudah Menceganya

Aktivitas Sehat - Seseorang yang mengalami kuping berdengung, disebut juga dengan tinnitus, merasakan adanya bunyi dengung di telinganya. Bunyi ini dapat terdengar secara singkat ataupun terus-menerus dengan volume yang berbeda-beda.

Tidak banyak orang tahu bahwa kuping berdengung ternyata merupakan hal yang cukup umum terjadi. Meski demikian, kuping berdengung dapat menjadi kondisi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Mulai dari mengusik waktu istirahat hingga berisiko menyebabkan tekanan psikologis.

Meski kuping berdengung tidak berdampak buruk kepada kemampuan mendengar secara keseluruhan, namun kondisi ini mampu menjadikan seseorang sangat sensitif terhadap suara. Perlu diketahui bahwa kuping berdengung tidak berhubungan dengan hilangnya pendengaran.

Kenali penyebab kuping berdengung
Kesehatan Telinga Itu Penting
Kondisi ini lebih sering terasa di malam hari karena lingkungan sekitar yang tidak lagi terlalu berisik. Pada kasus lain, ada kalanya dengungan terasa seirama dengan detak jantung atau disebut juga pulsatile tinnitus.

Kenali Penyebab Kuping Berdengung

Ada banyak penyebab yang melatarbelakangi terjadinya kuping berdengung. Cermati berbagai kemungkinan berikut untuk mengantisipasinya.
  • Penyebab paling umum adalah paparan lama terhadap suara kencang. Sekitar 90 persen kasus kuping berdengung memiliki gangguan pendengaran dengan varian yang berbeda. Hal ini diakibatkan oleh pajanan suara kencang secara terus-menerus yang menyebabkan kerusakan permanen pada sel koklea dalam telinga dalam. Kondisi ini berisiko dialami beberapa profesi yang biasa bergelut dengan suara kencang, seperti musisi rock, pilot, tukang kayu, atau tentara. Satu dentuman suara yang sangat kencang cukup untuk menyebabkan kuping berdengung.
  • Adanya penyumbatan atau infeksi pada saluran telinga. Kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya begitu penyumbatan ditangani, tapi ada kalanya juga terus berlanjut.
  • Adanya tumor jinak pada saraf pendengaran.
  • Proses penuaan alami yang memengaruhi bagian dalam telinga atau bagian lainnya.
  • Konsumsi beberapa jenis obat, seperti antibiotik, aspirin, obat bius, antidepresan, hingga anti peradangan.
  • Penyakit Meniere’s yang menyebabkan gangguan pada telinga dalam.
  • Cedera pada leher atau kepala.
  • Otosklerosis, menyebabkan kekakuan tulang kecil pada telinga bagian tengah.
  • Gangguan kesehatan tertentu, seperti penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, anemia, alergi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif.
  • Gangguan pada leher atau rahang, seperti sindrom sendi temporomandibular.

Kuping berdengung dapat memburuk jika diperparah oleh kondisi-kondisi lain, misalnya jika pengidap mengalami stres, mengonsumsi minuman keras berlebihan, merokok, sering mengonsumsi minuman berkafein, dan beberapa makanan tertentu yang mengandung garam dalam kadar tinggi.

Kabar baiknya, risiko kuping berdengung dapat dicegah dengan beberapa cara sederhana di bawah ini.
  • Kenakan pelindung telinga saat beraktivitas di dekat sumber suara yang sangat nyaring, seperti di konser musik, di ruangan bermesin, di dalam pesawat terbang.
  • Saat mengenakan earphone untuk mendengarkan musik, usahakan untuk mencopotnya dan mengistirahatkan telinga tiap satu jam. Setel volume hingga sekitar 60 persen saja.
  • Segera tangani kondisi kesehatan lain karena kuping berdengung dapat disebabkan oleh penyakit lain yang mungkin berhubungan.

Segera periksakan diri ke dokter THT, terutama jika kuping berdengung sudah terasa sangat mengganggu. Dokter THT akan melakukan pemeriksaan dan melakukan tes uji pendengaran untuk memastikan diagnosis tinnitus. Tes pindai berupa CT-scan atau MRI juga mungkin akan dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan di dalam telinga.

Untuk mencegah kuping berdengung makin terasa saat hening, cobalah memutar musik ringan atau menyalakan radio. Selain itu, agar kuping berdengung tidak memicu stres, menyempatkan diri untuk melakukan relaksasi dengan yoga ataupun meditasi bisa menjadi kegiatan yang menarik.

Sumber : http://www.alodokter.com/

No comments:

Post a Comment